KONDUKSI
I.
Judul dan tanggal
Praktikum
·
Judul : Konduksi
·
Tanggal
: 17 Januari 2012
II.
Tujuan
·
Mengamati
adanya perpindahan kalor pada benda secara konduksi.
·
Menyelidiki
perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam
III.
Dasar Teori
Kalor
didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung
oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor
yang dikandung sedikit.
Dari hasil
percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu
benda(zat) bergantung pada 3 faktor :
1.
massa zat
2.
jenis zat (kalor jenis)
3.
perubahan suhu
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
- Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
- Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Konduksi
adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi,
panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua
sustansi secara langsung.
Misalnya
ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima
panas dari gelas tersebut.Brdasarkan konduktivitas kalornya, bahan dibedakan
atas konduktor yaitu yang mudah
menghantar kalor dan isolator yakni bahan yang sulit untuk menghantarkan kalor.
Contoh dari :
·
Konduktor,
misalnya : alumunium, besi, logam dan bahan lain
·
Isolator,
mislanya kayu dan plastic.
IV.
Alat dan Bahan
·
Sebatang
seng, besi, kaca dan tembaga
·
Kaki
tiga
·
Pembakar
spiritus dan korek api
·
Lilin
dan plastisin
V.
Cara kerja
![]() |
1.
Letakan
alat konduksi yang terdiri dari empat buah batang masing – masing (
senga, besi, kaca, dan tembaga) di atas tripod/kaki tiga.
2.
Buatlah
bulatan plastisin dan letakan pada ujung bawah batang logam.
3.
Panaskan
alat konduksi bahan tersebut dalam pemanas spiritus
4.
Amatilah
bulatan plastisin mata yang cepat jatuh dari keempat bahan tersebut
VI.
Daftar Pertanyaan
1.
Bahan
manakah yang plastisinnya cepat jatuh ? Mengapa? Apakah semua benda dapat
mengahantarkan kalor.
Jawab : bahan yang
plastisinnya cepat jatuh secara berurutan yaitu : alumunium, tembaga, kuningan,
dan seng. Bahan tersebut jatuh karena, bahan tersebut merupakan isolator yang
mudah meleleh apabila terkena pans.
Dimulai dari alumunium sampi yang terahir seng. Kerena alumunium
merupakan konduktor yang bagus untuk menghantarkan panas, sedangkan bahan –
bahan selanjutnya tidak jauh lebih baik dari alumunium dalam menghantarkan
panas.
2.
Carilah
koefisien induksi masing – masing bahan dari berbagai sumber.
Jawab :
·
Alumunium
: 24 x 10-6
·
Tembaga
: 17 x 10 -6
·
Kuningan
: 19 x 10 -6
·
Seng :
3.
Buatlah
table berikut dari bahan yang paling cepat menghantar panas
No
|
Nama Bahan
|
Koefisien konduksi
|
1
|
Alumunium
|
24 x 10-6
|
2
|
Tembaga
|
17 x 10-6
|
3
|
Kuningan
|
19 x 10-6
|
4
|
Seng
|
4.
Energi
kalor berpindah dari molekul – molekul
yang daya hantar panas/ kalornya lebih tengii ke tempat benda – benda yang daya hantar panas /
kalornya lebih rendah
5.
Cobalah
rasakan permukaan logam di dalam kelas, manakah yang dingin dan panas? Mengapa?
Jawab: logam yang terasa
panas yakni logam yang terdpat di luar ruangan kelas, karena logam tersebut
lebih banyak terkena panas disbanding dengan yanga ada di dalam kelas. Kemudian
logam yang terasa dingin yaitu logam yang letaknya jauh dari panas. Sehingga
tersa lebih dingin.
6.
Tempat
menyimpan air panas biasnya dituutp bahan tertentu. Sebutkan bahan – bahan yang
baik untuk menutup alat tersebut ( missal untuk termos)? Dan manfaat dari bahan
tersebut.
Jawab :
Bahan – bahan yang biasa untuk menutup alat – alat penyimpan air panas, seperti
termos yakni kaca, besi, logam dan bahan – bahan konduktor lainnya. Manfaat dari bahan – bahn tersebut yaitu
dapat mengurangi hilangnya panas dan menahan agar panas air tidak cepat hilang.
Karena bahan – bahan tersebut bersifat konduktor, sehingga mudah untuk menyerap
panas dan menahan panas tersebut agar tidak hilang .
7.
Jelaskan
bagiamana rompi atau shall penghangat tubuh, membuat tubuh menjadi hangat bagi
yang memakainya ?
Jawab : karena, bahan
yang terbuat untuk membuat shall merupakan bahan yang mudah untuk
menghantarkann panas. Selain itu bahannya jga biasanya merupakan baan yang
berserat sekaligus pengahangat. Sehingga tubuh pemaki akan menjadi hangat
apabila menakainya.
8.
Jelaskan
bagaiman bergeraknya partikel dari batang logam yang dipanaskan bisa sampai
kebagian batang yang masih dingin ?
Jawab : karena
berdasarkan sifat kalor, molekul – molekul kalor bergerak dari bahan yang
mempunyai derajat kalor yang lebih tinggi ke bahan yang mempunyai derajat kalor
yang lebih rendah. Sehingga apabila dipanaskan alairan kalor tersebut akan
terus mengalir ke tempat yang kapasitas kalornya lebih rendah.
9.
Apa
yang dapat kamu simpulkan ?
Jawab ; berdasarkan
hasil pengamatan dan percobaan, dapat di simpulkan bahwa kalor jika dipanaskan
secara konduksi akan mengalir dari benda yang mempunyai tingkat/ derajat panas
lebih tinggi ke benda yang derajat panasnya lebih rendah. Selain itu, bahan
yang mudah untuk mengahantaran kalor
secara konduksi yaitu bahan – bahan yang bersifat konduktor.
10. Berikan dua contoh konduktor
yang baik dalam kehidupan sehari – hari!
Jawab : bahan alumunium
pembuat dandang/ tempat untuk memasak, kaca alumunium pada termos, besi /
alumunium pada wajan dan alat masak lain.
VII.
Simpulan
Berdasarkan
pengamatan dan percobaan, dapat disimpulkan bahwa benda – benda yang dapat
mengahntarkan panas melalui konduksi yaitu benda yang termasuk dalam golongan
benda konduktor. Sedang cepat lambatnya kalor merambat tergantung dari jenis
benda konduktor tadi. Aliran kalor mengalir dari tempat yang mempunyai derajat
kalor yang lebih tinggi ke tempat yang derajat kalornya lebih rendah .
VIII.
Daftar Pustaka
·
Referensi buku fisika erlangga.
KONVEKSI
I.
Judul
dan Tanggal Praktikum
·
Judul
: Konveksi
·
Tanggal
: 17 Januari 2012
II.
Tujuan
Mengetahui dan memahami
peristiwa konveksi pada zat cair.
III.
Dasar
Teori
Kalor adalah
energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya
kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut.
Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu
juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Konveksi terjadi diakibatkan adanya
ekspansi termal dan konduksi. Konveksi sendiri
artinya= cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Konveksi adalah perpindahan kalor
melalui medium dan molekul – molekul dari medium itu ikut berpindah bersamaan
dengan perpindahan kalor. Contoh dari
peristiwa konveksi adalah perpindahan kalor melalui gerakan udara pada angin darat
dan angin laut, sirkulasi udara dalam ruang dan perpindahan kalor melalui
molekul – molekul air yang tengah di panaskan.
Ada dua jenis konveksi yaitu
konveksi alamiah dan konveksi paksa. Contoh konveksi udara secara alaami dapat
dilihat sewaktu membakar sesuatu,. Udara panas di dekat nyala api memmuai dan
masa jenisnya menjadi lebih kecil. Udara dingin (masa jenis yang lebih besar)
yang berada di sekitar api menekan udara panas ke atas, sehingga terjadilah
arus konveksi udara.
IV. Alat dan Bahan
·
Alat konveksi zat cair
·
Pembakar spiritus
·
Statif
·
Zat warna
·
Air
·
Bunsen
V. Langkah Kerja
1. Letakan
alat konveksi zat cair pada statif seperti pada gambar.
![]() |
2. Isilah
alat konveksi zat cair dengan air hingga
penuh.
3. Panaskan
alat konveksi zat cair di tepi kanan bawah dengan pembakar spiritus
4. Masukan
zat warna atau teres melalui lubang atas
5. Perhatikan
zat warna dalam air
6.
VI. Daftar Pertanyaan
1. Perpindahan
panas adalah proses dmana energy panas yang dipanaskan berpindah dari suatu
tempat ke tempat lainnya dengan pergerakan dari arah/ sisi yang mendapat panas
kea rah yang berlawanan, kemudian memutar dan memenuhi air dengan zat pewarna
2. Gambar
(a) di bawah menunjukan air sedang didinginkan
Gambar (b) menunjukan air yang
sedang di panaskan. Panah – panah menunjukan bagaimana arus konveksi mengalir.
![]() |
3. Gambar
di bawah menunjukan arus konveksi ketika air dipanaskan. Adanay aliran tersebut
jika kita memanaskan air sehingga terbentuk arus – arus.
![]() |
4. Arus
konveksi dapat mengalir karena adanya perbedaan kepadatan antara cairan yang
dingin dan panas
5. AC di
dalam ruangan sebaiknya ditempatkan di bagian atas atau bawah ? jabarkan
jawabanmu!
Jawab : menurut saya, sebaiknya
diletakan dibagian atas, karena apabila diletakan di atas maka aliran konveksi
dari uadar yanga di hasilkan akan mengalia ke seluruh ruangan sehingga
menjadikan ruangan tersebut dapat terkenaAC seluruhnya secara merata. Selain
itu, karena udara dingin bersifat turun ke bawah di karenakan berat jenis udara
dingin lebih ringan dari udara panas. Jadi secara otomatis ia akan turun ke
bawah
6. Berikan
dua contoh aplikasi perpindahan panas dalam kehidupan sehari – hari.
Jawab : Contoh konveksi udara secara
alaami dapat dilihat sewaktu membakar sesuatu,. Udara panas di dekat nyala api
memmuai dan masa jenisnya menjadi lebih kecil. Udara dingin (masa jenis yang
lebih besar) yang berada di sekitar api menekan udara panas ke atas, sehingga
terjadilah arus konveksi udara.
Contoh lain, yakni pada pengering rambut ( hair dryer). Kipas menarik
udara di sekitarnya dan meniupkan udara tersebut melalui elemen pemanas. Contoh
lain yaitu angin darat dan agin laut.
VII. Kesimpulan
Berdasar pengamatan yang telah
di lakukan, dapat didsimpulkan bahwa aliran konveksi pada zat cair mengalir
berlawana arah dengan bagian / sisi yang di panaskan.
VIII. Daftar Pustaka
·
Referensi buku fisika erlangga dan Lks fisika.
KALORIMETER
I.
Judul dan tanggal
Praktikum
·
Judul : Konduksi Kalorimeter
·
Tanggal
: 17 Januari 2012
II.
Tujuan
·
Menentukan
kalor jenis suatu zat(besi, alumunim, dan tembaga)
·
Menghitung
dan menggunakan azas black
III.
Dasar Teori
Kalorimeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya digunakan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalor jenis zat dapat di hitung dengan
menggunakan masa air dingin, masa bahan cxontoh, masa calorimeter, dan mengukur
suhu air dan bahan contoh sebelum dan sesudah percobaan.
Ada beberapa jenis kalorimeter yaitu :
·
Kalorimeter
alumunium
·
Kalorimeter
elektrik
Kalor
merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi
energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi
listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik
dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi
kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.
IV.
Alat dan Bahan
·
Gelas
beker
·
Pembakar/
lampu spiritus
·
Kalorimeter
plastic
·
Kubus/
silinder logam
·
Neraca
·
Kaki
tiga+kasa
·
Thermometer
2 buah
·
Korek
api
V.
Cara Kerja
1.
Panaskan
air dalam gelas beker sampai mendidih.
2.
Timbanglah
masing – masing calorimeter dan kubus/ silinder logam. Masa calorimeter kosong
(m1)= … Gram dan masa logam (m2)=… gram
3.
Isilah
calorimeter itu dengan air dingin (kira – kira sepertiga bagian ) dan
timbanglah !
Massa calorimeter + air
dingin (m3) = … gram
Masa air (m3-m1) = …
gram
Suhu air (t1) = … 0C
4.
Setelah
air dalam gelas beker mendidih, masukan kubus atau silinder logam yang telah
diikat denagn benang itu kedalamnya beberapa menit! Catat suhu logam dalam air
itu (t logam ) = …. C
5.
Pindahkan
logam itu cepat – cepat dari air mendidih ke dalam calorimeter. Kemudian catat
suhu tertinggi dari calorimeter itu ! Suhu campuaran (t c ) = … C
6.
Lakukan
pwercobaan di atas denagn logam yang berbeda.
VI.
Hasil Pengamatan
Suhu air mendidih (suhu awal logam ) ; 90 0C
Suhu air dingin dalam calorimeter ; 28C
Massa logam :
a.
kuningan : 18 gr
b.
alumunium
: 5,7 gr
c.
tembaga
: 21,2 gr
d.
besi
: 16, 9 gr
Massa wadah calorimeter
dan pengaduk : 80, 9 gr
Massa air dan wadah
calorimeter : 120,4 gr
Massa air dingin dalam
calorimeter : 39,5 gr
Kalor jenis air dingin :
4200 J/Kg K
1.
Sesudah
logam dimasukan ke dalam calorimeter, suhu air dalam calorimeter naik, kenaikan
suhunya :
a.
Kuningan
: 31 oC – 28 C = 3 C
b.
Alumunium
: 32 oC – 28 C = 4 C
c.
Tembaga
: 31 oC – 28 C = 3 C
d.
Besi :
32 oC - 28C = 4C
Kenaikan suhu itu
disebabkan oleh adanya suhu campuran dengan
air dingin dalam wadah/ calorimeter. Sehingga air dalam wadah menyerap
suhu logam yang lebih besar.
Kalor yang di serap air
dalam calorimeter itu =
2.
Sesudah
logam yang dimasukan kedalam calorimeter, suhu logam itu turun. Penurunan
suhunya
a)
Kuningan
: 90 C – 31 C = 59 C
b) Alumunium : 90 C – 32 C = 58 C
c) Tembaga : 90 C – 31 C = 59 C
d) Besi : 90 C – 32 C = 58 C
Penurunan
suhu tersebut disebabkan oleh adanya aliran suhu ke dalam calorimeter. Karena
calorimeter itu suhunya lebih rendah, sehingga suhu dlam logam mengalir ke
dalam kalorimeter
3.
Jika
di anggap tidak ada kalor yang terbuang dan calorimeter tidak menyerap kalor,
maka logam itu melepas kalor sebanyak 0oC
4.
Berapakah
kalor jenis logam itu berdasarkan percobaan di atas.? “Bandingkan dengan kalor
jenis logam menurut teoru “`
Jawab :
a.
Kuningan :
b.
Alumunium
:
c.
Tembaga
:
d.
Besi :
VII.
Pertanyaan
Hasil percobaan mungkin
berbeda denagn teori. Tuliskan factor – factor yang menyebabkan perbedaan itu.!
Jawab:
ü Karena kurang teliti
dalam percobaan
ü Kurang akurat dalam
pengukuran suhu.
ü Tidak sesui dalam
mengukur massa zat maupun massa calorimeter.
ü kesalahan membaca,kesalahan alat,
kesalahan cara kerja, kesalahan tak terduga dankesalahan manusia
VIII.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, bahwa
perubahan suhu yang terjadi pada klorimeter ataupun pada logam disebabkan oleh
adanya aliran kalor / penyerapan kalor . Kalor mengalir ke tempat yang suhu dan
kapasitas kalor lebih rendah. Begitu sebaliknya, benda yang kalornya lebih
rendah menyerap kalor dari benda / tempat yang kalornya lebih tinngi.
Kebumen,
22 januari 2012
Praktikan
Irma Listia Sarini X8/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar