Kamis, 02 Agustus 2012
Laporan Fisika Konduksi
KONDUKSI
I.
Judul dan tanggal
Praktikum
·
Judul : Konduksi
·
Tanggal
: 17 Januari 2012
II.
Tujuan
·
Mengamati
adanya perpindahan kalor pada benda secara konduksi.
·
Menyelidiki
perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam
III.
Dasar Teori
Kalor
didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung
oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor
yang dikandung sedikit.
Tips Diet Buat kamu kamu yang kepengin :P
Bagi kamu kamu kamu yang ngerasa pengin punya badan lebih kurus, ada sedikit tips nih buat nurunin berat Badan. Lets Cekidot :D
1. Makanlah Makanan Kaya Protein
Makanan kaya protein biasanya dapat
memuaskan selera makan, karena itu, baik sekali untuk menekankan
pentingnya mengkonsumsi makanan kaya protein seperti daging, ikan,
telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian dalam diet anda.
2. Lupakan Kalori
Prinsip kalori memang ada benarnya, tetapi ini tidak mengubah fakta
nyata bahwa jenis kalori yang berbeda dibakar secara berbeda pula
didalam tubuh. Seringkali hanya lemak yang diperhatikan dalam cara diet
kalori rendah, ada bukti bahwa ketika kalori yang dimakan sama, individu
yang mengkonsumsi lemak paling banyak sebenarnya kehilangan lebih
banyak berat badan.
Lagipula, efek beberapa makanan terhadap selera akan menentukan berat
badan dan kemampuan makan. Kunci untuk bisa menurunkan berat badan dalam
jangka panjang adalah tidak berkonsentrasi pada jumlah yang anda makan
tetapi kualitas makanan-nya.
3. Makan sedikit, Jangan terlalu banyak
Ketika kita kelaparan, sulit bagi kita untuk mengontrol apa yang kita
makan dan berapa banyak. Makan diantara waktu makan dan makan sedikit
kacang-kacangan ataupun buah-buahan pada siang / sore hari dapat membuat
kita makan dengan lebih sehat pada jam-jam makan.
Makanan Berlemak Percepat Pertumbuhan Sel Otak
Mengutip laporan Dailymail, para peneliti dari Harvard Medical School di
Boston dalam wawancara dengan Science Now menyatakan makanan berlemak
tidak hanya dapat menumpuk lemak di dalam tubuh, tetapi juga
meningkatkan pertumbuhan sel otak.
Mereka telah membuktikannya dengan cara melakukan uji coba melalui seekor tikus. Binatang itu diberi makan burger keju, potongan kue tart, sampai krimer.
Hasilnya, bobot tubuh tikus itu perlahan bertambah seiring dengan pertumbuhan sel-sel di dalam otaknya. Sel-sel inilah yang mendorong tikus untuk terus makan, kendati baru saja diberi makanan atau dalam kondisi belum lapar.
Endokrinologi Jeffrey Flier mengatakan pertumbuhan sel otak ini tidak serta-merta membuat tikus itu menjadi "cerdas". Mereka justru cenderung malas.
"Ini bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan obesitas atau kelebihan berat badan," kata Flier.
Dia menjelaskan, makanan berlemak tadi memicu sel saraf untuk tumbuh dalam bagian yang kecil di dalam otak atau disebut media eminence.
Otak pada tikus yang memakan makanan tinggi lemak tadi juga memproduksi banyak sel di median eminence.
Selain soal berat tubuh tikus yang bertambah besar, ada benang merah yang ditemui peneliti dari sel otak tikus dan manusia.
Flier mengatakan ada tipe sel otak bernama tancyte yang ada di dalam otak tikus dan manusia. Namun, dia mengaku belum mengetahui secara pasti apa kaitan sel misterius ini dengan obesitas.
Sumber :
tempo.co
Mereka telah membuktikannya dengan cara melakukan uji coba melalui seekor tikus. Binatang itu diberi makan burger keju, potongan kue tart, sampai krimer.
Hasilnya, bobot tubuh tikus itu perlahan bertambah seiring dengan pertumbuhan sel-sel di dalam otaknya. Sel-sel inilah yang mendorong tikus untuk terus makan, kendati baru saja diberi makanan atau dalam kondisi belum lapar.
Endokrinologi Jeffrey Flier mengatakan pertumbuhan sel otak ini tidak serta-merta membuat tikus itu menjadi "cerdas". Mereka justru cenderung malas.
"Ini bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan obesitas atau kelebihan berat badan," kata Flier.
Dia menjelaskan, makanan berlemak tadi memicu sel saraf untuk tumbuh dalam bagian yang kecil di dalam otak atau disebut media eminence.
Otak pada tikus yang memakan makanan tinggi lemak tadi juga memproduksi banyak sel di median eminence.
Selain soal berat tubuh tikus yang bertambah besar, ada benang merah yang ditemui peneliti dari sel otak tikus dan manusia.
Flier mengatakan ada tipe sel otak bernama tancyte yang ada di dalam otak tikus dan manusia. Namun, dia mengaku belum mengetahui secara pasti apa kaitan sel misterius ini dengan obesitas.
Sumber :
tempo.co
Langganan:
Postingan (Atom)